Selasa, 10 September 2013

Dialog Nabi Muhammad SAW Dengan Iblis

Dialog Nabi Muhammad SAW Dengan Iblis sangat fenomena dikisahkan oleh Wahab bin Munabbih. Pembicaraan ini Tentang musuh dan kawan Iblis. Apakah kita termasuk Musuhnya Iblis maka bersyukurlah.

Wahab bin Munabbih berkata:
Allah telah menyuruh iblis datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjawab segala pertanyaan-pertanyaannya. Maka datanglah iblis berupa orang yang tua yang bertongkat dan ketika ditanya oleh Nabi SAW.
“Siapakah kamu?”
Jawabnya; “Iblis.”
Nabi SAW. bertanya lagi; “Kenapakah kamu datang?”.
Jawab iblis; “Allah menyuruhku datang kepadamu untuk menjawab segala pertanyaanmu.”
Lalu Nabi Muhammad SAW bertanya; “Ya Mal’uun! berapa musuh-musuhmu dari ummatku?”.
Jawab iblis; “Lima belas orang”.
1. Engkau (Nabi Muhammad SAW).
2. Imam yang adil.
3. Orang kaya yang merendah diri.
4. Pedagang yang jujur [benar].
5. Orang Alim yang khusyuk.
6. Orang mukmin yang suka menasihati.
7. Orang mukmin yang murah hati (belas kasih).
8. Orang yang bertaubat dan tetap pada taubatnya.
9. Orang yang menjauh dari segala yang haram.
10. Orang yang tetap berwudhu {apabila batal sentiasa diperbaharui dengan wudhu yang lain).
11. Orang mukmin yang banyak bersedekah.
12. Orang mukmin yang baik budi akhlaqnya.
13. Orang mukmin yang banyak jasa gunanya pada manusia.
14. Orang yang membawa Al-Qur’an dan selalu membacanya.
15. Orang yang suka sembahyang tahajjud malam di waktu orang-orang sedang tidur.

Lalu ditanya oleh Nabi SAW.; “Siapakah kawan-kawanmu dari umatku?”.
Jawab iblis; “Sepuluh orang”.
1. Raja(pemerintah) yang zalim..
2. Orang kaya yang sombong.
3. Peniaga yang khianat(penipu).
4. Pemabuk (Peminum arak).
5. Tukang adu domba (fitnah).
6. Pelacur.
7. Pemakan harta anak yatim.
8. Orang yang meremehkan sembahyang.
9. Penolak zakat (tidak mengeluarkan zakat).
10. Orang yang panjang angan-angan.
Mereka itulah sahabat-sahabatku.

Iblis berkata: “Oleh kerana Engkau (wahai Tuhan) menyebabkan daku tersesat (maka) sesungguhnya aku akan mengambil sikap menghalangi mereka (dari menjalani) jalanMu yang lurus.
[Al-Araaf : 16]

{ Al Habib Umar Al Aydrus }

Semoga kita semua menjadi musuh Iblis dan di cintai oleh Alloh dan baginda Nabi Mukhammad SAW. Amin ya robbal alamin. Wassalamualaikum wr wb.
Artikel diatas tentang Dialog Nabi Muhammad SAW Dengan Iblis

Seorang Raja Menjadi Sufi Lantaran Roti

Seorang Raja Menjadi Sufi Lantaran Roti sungguh takjub, cerita yang memberikan Inspirasi, Kisah pertobatan Raja Balkh (Iran) Abu Ishaq Ibrahim bin Adham berawal dari keinginannya untuk berburu. Bersama kuda kesayangannya, Ibrahim menuju hutan dengan penuh gairah. Keadaan berlangsung normal hingga ketenangannya diusik oleh seekor gagak.

Ibrahim sesungguhnya hanya ingin istirahat sejenak. Melepas lelah perjalanan sembari memakan roti. Sialnya, ibrahim tak sempat mencicipi sedikit pun bekal bawaannya itu. Seekor gagak datang tiba-tiba menyambar roti, lalu membawanya terbang ke udara.

Ibrahim yang kaget bercampur kagum itu memutuskan untuk mengikuti ke mana gagak pergi. Si burung hitam meluncur cepat ke arah gunung, hingga Raja Balkh nyaris saja tak menemukannya lagi. Tapi tekad Ibrahim bin Adham untuk menaklukkan segala rintangan gunung membuatnya tak kehilangan jejak.

Tapi gagak tetaplah gagak. Jerih payah sang raja untuk mendekatinya mendapat penolakan. Sekali lagi, gagak mengudara, kabur mengilang entah ke mana. Di saat bersamaan, Ibrahim bin Adham menjumpai seseorang tengah terbaring di tanah dalam keadaan terikat. Segera ia turun dari kuda dan berusaha melepaskannya.

“Ada apa dengan Anda?” tanya Ibrahim bin Adham.

“Saya korban perampokan,” jawab orang tersebut yang ternyata adalah seorang saudagar. Setelah seluruh hartanya dirampas, para perampok hendak membunuhnya dengan cara mengikat dan melantarkan tubuhnya sendirian. Saudagar mengaku, sudah tujuh hari ia terlentang tak berdaya di tempat itu.

“Bagaimana Anda bisa bertahan hidup?”

Saudagar tersebut lantas menceritakan bahwa selama masa-masa sulit itu, seeokor gagak rutin menghampiri, hinggap di atas dada, dan menyodorkan makanan untuknya. Begitulah cara ia mendapatkan tenaga setiap hari.

Peristiwa ini membuka kesadaran Ibrahim bin Adham tentang hakikat rezeki. Ia akhirnya mantab mundur dari jabatan raja, memerdekakan semua budak miliknya, dan mewakafkan segala kekayaannya. Hikayat ini dapat dijumpai secara jelas dalam kitab al-Aqthaf ad-Daniyyah.

Ibrahim bin Adham memilih menjalani hidup sederhana sebagai rakyat biasa. Jalan tasawuf mulai ia tekuni dengan berjalan kaki ke Mekah, tanpa bekal apapun kecuali rasa tawakal yang amat tinggi. Sejak saat itu, olah rohani merupakan kegiatan pokok selama hidupnya.

Ternyata, kisah tentang kegagalan Ibrahim bin Adham mencicipi roti ini berbuntut pada perubahan serius keseluruhan hidup mantan raja Balkh itu. Ibrahim bin Adham akhirnya masyhur sebagai tokoh sufi yang sangat dikagumi. Dalam sumber-sumber Arab dan Persia, seperti Imam Bukhari dan lainnya, ia terkenal sebagai tokoh sufi yang pernah bertemu dengan Nabi Khidzir. (Mahbib Khoiron)


Cerita diatas membuat kita malu atas diri kita ya.... selama ini kita telah silau atas nafsu. Semoga kita semua mendapatkan manfaat dari kisah Abu Ishaq Ibrahim bin Adham, sekian mohon maaf atas kesalahan saya, terimakasih wassalamualaikum wr. wb.

Artikel ini tentang Seorang Raja Menjadi Sufi Lantaran Roti